Senin, 20 September 2010

Novel "Rembulan Tenggelam Di Wajahmu" Tere Liye

Membaca novel2 karangan tere liye maka tidak akan terlepas dari cara pandang hidup yang sederhana namun sangat kompeks.
Tidak muluk2 dengan kehidupan dunia yang penuh warna warni, namun cenderung mengungkapkan banyak hikmah dengan sederhana dan gampang dicerna.
Buku2 tere liye sebelumnya sudah pernah di ulas diblog ini sebelumnya.
Novelnya kali ini berkisah melihat kembali perjalanan panjang seorang bocah yatim piatu yang memendam pertanyaan2 tentang kehidupan.
Yang menurut dia kehidupan ini sangat tidak adil.
Ada banyak kata2 penggugah semangat untuk menjalani kehidupan lebih baik.
Salah satunya :
Kata2 Bang Ape kepada para pengguni rumah singgah :
Kalian mungkin memiliki masa lalu yang buruk, tapi kalian memiliki kepal tangan untuk mengubahnya…Kepal tangan yang akan menentukan sendiri nasib kalian hari ini, kepal tangan yang akan melukis sendiri masa depan kalian..”
..kita bisa menukar banyak hal menyakitkan yang dilakukan orang lain dengan sesuatu yang lebih hakiki, lebih abadi….Rasa sakit yang timbul karena perbuatan aniaya dan menyakitkan itu sementara….Pemahaman dan penerimaan tulus dari kejadian yang menyakitkan itu lah yang abadi…”
Kita akan tetap menjadi saudara di mana pun kita berada, kita sungguh akan tetap menjadi saudara….tidak ada yang pergi dari hati….tidak ada yang hilang dari sebuab kenangan…kita SUNGGUH akan TETAP menjadi SAUDARA”
*Membaca buku ini seperti dejavu buku karangan MITCH ALBOM dengan judul 5 PEOPLE YOU MEET IN HEAVEN
Bahwa setiap orang itu mempunyai sudut pandang yang berbeda dalam menyikapi masalah. Alangkah lebih baik untuk tidak menyalahkan TUHAN atas semua yang terjadi karena TUHAM maha berkehendak.
Namun satu hal, Novel ini semakin membuka mata dan pikiran bahwa apa2 yang kita rencanakan belum tentu akan terlaksana tanpa ada restu dari TUHAN.